Teori Organisasi

TEORI ORGANISASI adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.

Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat. Berikut ini akan dibahas mengenai teori organisasi klasik yang dipelopori oleh Max Weber, teori neoklasik, dan teori organisasi modern.

Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.
Teori organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang   pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Masalah adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.
Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang membecarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu.

TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.

Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :

a.  Teori birokrasi :
     dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.
b.  Teori administrasi :
     dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol  dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
c.  Manajemen ilmiah :
     dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.

TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.

Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai berikut:
a.  Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
b.  Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
c. Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.

TEORI ORGANISASI MODERN
Teori modern ditandai  dengan  ahirnya  gerakan contingency yang dipelopori Herbert Simon, yang  menyatakan  bahwa teori organisasi  perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan  bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan  prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz dan  Robert Kahn dalam  bukunya “the social psychology of organization” mengenalkan perspektif  organisasi sebagai  suatu sistem terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan  keunggulan-keunggulan perspektif.
Menurut saya, dalam teori organisasi, kita harus mengetahui apa itu teori dalam organisasi. Sehingga kita akan dapat mempelajari organisasi dengan benar dan dapat kita dapat melihat bahwa teori organisasi ada dan digunakan untuk membantu kinerja dalam sebuah organisasi. Sehingga setiap organisasi yang kita lakukan terstruktur dan juga bisa dijalankan dengan benar tanpa masalah. Setiap organisasi yang dilakukan tidak lepas juga dari beberapa aturan dalam berorganisasi. Dalam  teori organisasi, terbagi menjadi beberapa bagian.

Pertama adalah teori organisasi klasik. Adalah sebuah teori dalam organisasi yang telah ada sejak dahulu. Dalam teori ini banyak membahas tentang hubungan, kekuasaan, tujuan, peranan, kegiatan, komunikasi, dan factor factor lain yang terjadi dalam organisasi. Dalam teori organisasi klasik, para teoritis menggambarkan organisasi tersentalistik. Tersentralistik memiliki arti yaitu pengaturan kewenangan dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. Dan juga tugas tugas dalam teori klasik ini terspesialisasi. Terspesialisasi adalah memusatkan usaha-usaha produktif mereka pada sebuah kegiatan atau sejumlah kegiatan-kegiatan yang terbatas. Dalam teori organisasi klasik, kurangnya kreativitas dalam pengembangan organisasinya serta petunjuk structural yang kaku.

Kedua adalah teori organisasi neo klasik. Dalam teori neo klasik, dikenal juga sebagai teori hubungan manusiawi. Teori ini muncul akibat dari ketidakpuasan dengan adanya teori klasik. Serta teori neo klasik adalah penyempurnaan dari teori sebelumnya. Karena dalam teori ini, lebih mementingkan aspek social dan juga psychological manusia. Teori ini adalah perkembangan dari teori klasik. Teori neo klasik mendeskripsikan sebuah organisasi sebagai hubungan antar individu atau sekelompok individu yang memiliki tujuan bersama.

Teori organisasi modern adalah penyempurnaan teori dari teori teori sebelumnya. Yaitu teori klasik dan teori neo klasik. Dalam teori modern, teori ini juga bisa disebut sebagai teori terbuka atau teori analisa system. Karena, teori organisasi modern melihat semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak dapat terpisah. Dalam organisasi ini, berkaitan dengan organisasi yang bukan system tertutup. Dimana organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkungan. Jika ingin bertahan, maka kita harus bisa berorganisasi dan beradaptasi dengan lingkungan disekitarnya.



Comments

  1. Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas teori organisasi judi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menentukan Pola Kalimat

Hubungan Manajemen dengan Organisasi

LAPORAN TAMAN KOTA BEKASI