Komunikasi

1.     Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.

a.      Secara Umum
Pengertian komunikasi secara umum Setiap orang yang hidup dalam masyarakat, sejak bangun tidur sampai tidur lagi, secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi. Terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial (social relations). Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu sama lain yang, karena berhubungan, menimbulkan interaksi sosial (social interaction). Terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi (intercommunication). Komunikasi dalam pengertian umum dapat dilihat dari dua segi:
Pengertian komunikasi secara etimologis.
Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communication dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Perkataan communis tersebut dalam pembahasan kita ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan partai komunis yang sering dijumpai dalam kegiatan politik. Arti communis di sini adalah sama, dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi, komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya, jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya, maka komunikasi berlangsung. Dengan lain perkataan, hubungan antara mereka itu bersifat komunikatif. Sebaliknya jika ia tidak mengerti, komunikasi tidak berlangsung. Dengan lain perkataan, hubungan antara orang-orang itu ddak komunikatif.

 a. Pengertian komunikasi secara terminologis.
Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, di mana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi itu adalah manusia. Karena itu, komunikasi yang dimaksudkan di sini adalah komunikasi manusia atau dalam bahasa asing human communication, yang sering kali pula disebut komunikasi sosial atau social comunication. Komunikasi manusia sebagai singkatan dari komunikasi antarmanusia dinamakan komunikasi sosial atau komunikasi kemasyarakatan karena hanya pada manusia-manusia yang bermasyarakat terjadinya komunikasi.
Masyarakat terbentuk dari paling sedikit dua orang yang saling berhubungan dengan komunikasi sebagai penjalinnya. Robinson Crusoe, yang hidup menyendiri di sebuah pulau terpencil, tidak hidup bermasyarakat karena dia hidup sendirian. Oleh sebab itu dia tidak berkomunikasi dengan siapa-siapa.Dari pengertian di atas/ komunikasi yang dibahas di sini tidak termasuk komunikasi hewan, komunikasi transendental, dan komunikasi fisik. Komunikasi hewan adalah komunikasi antarhewan. Gajah dengan gajah berkomunikasi, bumng dengan bumng berkomunikasi, dan sebagainya. Pada kenyataannya memang ada manusia berkomunikasi dengan hewan, misalnya polisi dengan anjing pelacak, petani pembajak sawah dengan kerbau piaraannya, dan sebagainya. Tetapi komunikasi tersebut tidak termasuk pembahasan di sini. Komunikasi transendental adalah komunikasi dengan sesuatu yang bersifat “ gaib ” , termasuk komunikasi dengan Tuhan.
Orang yang sedang sembahyang, baik yang sedang melakukan kewajibannya sebagai umat beragama ataupun yang tengah meminta sesuatu, misalnya sembahyang hajat atau sembahyang istikharah di kalangan pemeluk agama Islam, adalah tengah berkomunikasi dengan Tuhan. Tetapi komunikasi jenis ini bukan komunikasi sosial, komunikasi antarmanusia. Komunikasi fisik adalah komunikasi yang menghubungkan tempat yang satu dengan tempat yang lain, misalnya dua tempat yang dihubungkan oleh kereta apt, bis, pesawat terbang, dan lain- lain kendaraan, yang mengangkut manusia. Tetapi ini bukan komunikasi sosial atau komunikasi antarmanusia. Jadi, bukan masalah yang dibahas disini, meskipun ada kalanya terdapat kaitannya pula dengan komunikasi antarmanusia, misalnya surat berisikan pesan seseorang kepada orang lain yang diangkut oleh kereta api atau pesawat terbang. Jadi, teknik berkomunikasi yang menjadi pokok permasalahan dalam pembahasan di sini adalah komunikasi antara seseorang dengan orang lain, komunikasi manusia atau komunikasi sosial yang, sebagaimana ditegaskan di atas, mengandung makna “ proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain ” .
b.     Secara Paradikmatis
Pengertian komunikasi secara paradigmatis Telah dijelaskan di muka dalam pengertian secara umum komunikasi adalah proses penyampaian suatu pernyataan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain sebagai konsekuensi dari hubungan sosial. Komunikasi dalam pengertian ini sering terlihat pada perjumpaan dua orang. Mereka saling memberikan salam, bertanya tentang kesehatan dan mengenai keluarga, dan sebagainya. Atau dapat disaksikan pada duaorang yang , meskipun tidak saling mengenai sebelumnya, tetapi karena duduk berdekatan, lalu terlibat dalam percakapan, misalnya di dalam kereta api, bis, atau pesawat terbang.
Pada kedua contoh situasi komunikasi itu tidak terdapat tujuan apa- apa, tetapi sekadar membunuh waktu karena rasanya tidak enak duduk bersama-sama berjam-jam tanpa saling menyapa. Dalam pengertian paradigmatis, komunikasi mengandung tujuan ter- tentu; ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media, baik media massa seperti surat kabar, radio, televisi, atau film, maupun media nonmassa, misalnya surat, telepon, papan pengumuman, poster, spandoek, dan sebagainya. Jadi komunikasi dalam pengertian paradigmatis bersifat intensional (intentional), mengandung tujuan; karena itu harus dilakukan dengan perencanaan. Sejauh mana kadar perencanaan itu, bergantung kepada pesanyang akan dikomunikasikan dan pada komunikan yang dijadikan sasaran.
Mengenai pengertian komunikasi secara paradigmatis ini banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli, tetapi dari sekian banyak definisi itu dapat disimpulkan secara lengkap dengan menampilkan maknanya yang hakiki, yaitu: Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media. Dalam definisi tersebut tersimpul tujuan, yakni memberi tahu atau mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion), atau perilaku (behavior). Jadi ditinjaudari segi si penyampai pernyataan, komunikasi yangbertujuan bersifat informatifdan persuasif. Komunikasi persuasif (persuasive communication) lebih sulit daripada komunikasi informatif (informative communicattion), karena memang tidak mudah untuk mengubah sikap, pendapat, atau penlaku seseorang atau sejumlahorang. Demikian pengertian komunikasi secara umum dan secara paradigmatis yang penting untuk dipahami sebagai landasan bagi penguasaan teknik berkomunikasi.

2.     Unsur Komunikasi
Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek . unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.
1.      Sumber, Semua peristiwa komunikasi akan melinatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim ineormasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.

2.      Pesan, Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata massage, content atau informasi (Hafied Cangara, 2008;22-24).


3.      Media, Media adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindra manusia seperti mata dan teliga. Pesan-pesan yang diterima pancaindra selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Akan tetapi, media yang dimaksud dalam buku ini, ialah media yang digolongan atas empat macam, yakni: Media antarpribadi, untuk hubungan perorang (antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir /utusan, surat, dan telpon. Media kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi yang melibatkan khlayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan konperensi. Rapat biasanya digunakan untuk membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh suatu organisasi. Seminar adalah media komunikasi kelompok yang biasa dihadiri 150 orang. Konferensi adalah media komunikasi yang dihadiri oleh anggota dan pengurus dari organisasi tertentu. Ada juga orang dari luar organisasi, tapi biasanya dalam status peninjau. Media publik, kalau khalayak lebih dari 200-an orang, maka media komunikasi yang digunakan biasanya disebut media publik. Misalnya rapat akbar, rapat raksasa dan semacamnya. Media massa, jika khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka berada, maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Hafied Cangara, 2008;123-126).

4.      Penerima, Penerima adalah  pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.  Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok, partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience ataureceiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.
5.      Pengaruh atau efek, Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan (Hafied Cangara, 2008;22-27).


3.     Penyaluran Ide Melalui Komunikasi

Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Ide (gagasan)
2.      Perumusan
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
3.      Penyaluran(Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
4.      Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
5.      Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
6.      Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.
Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.

4.     Hambatan dalam Komunikasi

Faktor-faktor Penghambat Komunikasi
1.     Hambatan sosio-antro-psikologis
Proses komunikasi berlangsung dalam konteks situasional. Ini berarti bahwa komunikator harus memperhatikan situasi ketika komunikasi dilangsungkan, sebab situasi amat berpengaruh terhadap kelancaran komunikasi, terutama situasi yang berhubungan dengan faktor-faktor sosiologis-antropologis-psikologis.
a.      Hambatan Sosiologis
Masyarakat terdiri dari berbagai golongan dan lapisan yang menimbulkan perbedaan dalam status sosial, agama, ideologi, tingkat pendidikan, tingkat kekayaan, dan sebagainya yang kesemuanya dapat menjadi hambatan bagi kelancaran komunikasi.
b.      Hambatan Antropologis
Komunikasi akan berjalan lancar jika suatu pesan yang disampaikan komunikator diterima oleh komunikan secara tuntas, yaitu diterima dalam pengertian received atau secara inderawi, dan dalam pengertian accepted atau secara rohani.
Seorang pemirsa televisi mungkin menerima acara yang disiarkan dengan baik karena gambar yang tampil pada pesawat televisi amat terang dan suara yang keluar amat jelas, tetapi mungkin ia tidak dapat menerima ketika seorang pembicara pada acara itu mengatakan bahwa daging babi lezat sekali. Si pemirsa tadi hanya menerimanya dalam pengertian accepted. Jadi teknologi komunikasi tanpa dukungan kebudayaan tidak akan berfungsi.
c.      Hambatan Psikologis
Faktor psikologis seringkali menjadi hambatan dalam komunikasi. Hal ini umumnya disebabkan si komunikator sebelum melancarkan komunikasinya tidak mengkaji diri komunikan. Komunikasi sulit untuk berhasil apabila komunikan sedang sedih, bingung, marah, merasa kecewa, merasa iri hati, dan kondisi psokologis lainnya; juga jika komunikasi menaruh prasangka (prejudice) kepada komunikator.
Prasangka merupakan salah satu hambatan berat bagi kegiatan komunikasi, karna orang yang berprasangka belum apa-apa bersikap menentang komunikator. Pada orang yang bersifat prasangka emosinya menyebabkan dia menarik kesimpulan tanpa menggunakan pikiran secara rasional.
Prasangka sebagai faktor psikologis dapat disebabkan oleh aspek antropologis dan sosiologis; dapat terjadi pada ras, bangsa, suku bangsa, agama, partai politik, kelompok dan apa saja yang bagi seseorang merupakan suatu perangsang disebabkan dalam pengalamannya pernah di beri kesan yang tidak enak. (Effendy, 1986 : 13)

2.     Hambatan Semantis
Jika hambatan sosiologis-antropologis-psikologis terdapat pada pihak komunikan, maka hambatan semantis terdapat pada diri komunikator.
Faktor semantis menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai “alat” untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasinya, seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan semantis ini, sebab salah ucap atau salah tulis dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau salah tafsir (misinterpretation), yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscomunication).

3.     Hambatan mekanis
Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Banyak contoh yang kita alami dalam kehiduan sehari-hari; suara telepon yang krotokan, ketika huruf yang buram pada surat, suara yang hilang-muncul pada pesawat radio, berita surat kabar yang sulit dicari sambungan kolomnya, gambar yang meliuk-liuk pada pesawat televisi, dan lain-lain.

4.     Hambatan Ekologis
Hambatan ekologis terjadi disebabkan oleh gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya komunikasi, jadi datangnya dari lingkungannya.
Contoh hambatan ekologis adalah suara riuh orang-orang atau kebisingan lalu-lintas, suara hujan atau petir, suara pesawat terbang lewat, dan lain-lain pada saat komunikator sedang berpidato. (Effendy, 1986 : 16)


5.     Klasifikasi komunikasi dalam Organisasi

Klasifikasi Komunikasi dalam Organisasi

1.     Dari segi sifatnya :


Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka. Lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.
Komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.

Komunukasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya. 
Komunikasi tertulis juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya. 

Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa
merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis.


Komunikasi Non Verbal 
Komunikasi non verbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata.

2.     Dari segi arahnya :

Komunikasi keatas
Porsi ini sebenarnya dituntut untuk seimbang dengan komunikasike baawah. Berbeda dengan komunikasi ke  bawah, komunikasike atas mengalir dari orang pada hierarki yan lebih rendah kejenjang yang lebih tinggi.  Misalnya, dalam bentuk kotak sara,pertemuan kelompok, pengaduan, dan sebagainya.

Komunikasi kebawah
Mengalir dari orang pada hierarki yang lebih tinggi ke jenjangyang lebih rendah. Misalnya dalam bentuk instruksi, memoresmi, prosedur, pedoman kerja, pengumuman, dan sebagainya.

Komunikasi diagonal
Merupakan jalur komunikasi yang paling jarang digunakan,komunikasi diagonal penting dalam situasi ketika para anggiotatidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui jalur ini.

Komunikasi horizontal
Merupakan pertimbangan utama dalam desain organisasi,namun organisasi yang efektif memerlukan juga komunikasihorizontal yang sangat perlu bagi koordinasi dan integrasi dariberaneka ragam fungsi keorganisasian.  Misalnya, komunikasiantar produksi dan pemsaran dalam organisasi bisnis, dsb.

Komunikasi satu arah
Pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik).

Komunikasi Dua Arah
Berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi.

3.      Dari segi lawannya :

Komunikasi Satu Lawan Satu
Berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya Contoh : berbicara melalui telepon

Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
Berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok. Contoh : kelompok warga menginterogasi maling.

Kelompok Lawan Kelompok
Berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain. Contoh : debat partai politik.



4.      Dari segi keresmian :

Komunikasi formal
Komunikasi yang memperhitungkan tingkat ketepatan, keringkasan, dan kecepatan komunikasi.

Komunikasi informal
Komunikasi informal adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi . Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal , penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu , gosip , atau rumor .




=================================================================


Menurut saya, kehidupan manusia didunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari system dan tatanan kehidupan social manusia atau masyarakat. Aktivitas komunikasi dapat terlihat pada setiap aspek kehidupan sehari hari manusia. Dimulai dari bangun tidur hingga beranjak tidur pada malam hari. Kita selalu terlibat dalam proses komunikasi sepanjang waktu. Beberapa waktu kita habiskan untuk mengobrol, membaca Koran, mendengarkan radio, menonton acara tv dan lain sebagainya.

Kemudian hal hal penting dalam komunikasi dapat kita lihat dalam kehidupan manusia. Komunikasi telah menjadi inti dari kehidupan manusia dari dulu hingga sekarang ini. Oleh karena itu, komunikasi memegang peranan penting dalam kaitannya dengan pembentukan masyarakat.

Seperti yang dikatakan oleh Tannen (1996) bahwa kita butuh saling berdekatan agar merasa berada dalam suatu komunitas dan tidak merasa sendiri didalam dunia. Dikutip dari buku Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi.

Ada beberapa pendapat bahwa komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu. Ada juga yang menyebutkan komunikasi sebagai suatu proses penyampaian pesan (berupa lambing,suara,gambar,dan lain lain) dari suatu sumber kepada sasaran (audience) dengan menggunakan saluran tertentu.

Hal ini dapat digambarkan dengan sebuah percakapan sebagai bentuk awal dari sebuah komunikasi dengan istilah lain disebut dengan komunikator. Orang yang sedang mendengarkan disebut sebagai audience, sasaran, pendengar, atau audience. Dan orang yang sedang berbicara adalah sumber atau source.

Bentuk komunikasi yang lebih kompleks adalah sebuah artikel atau surat kabar. Dalam hal ini, yang merupakan pesan adalah segala sesuatu yang disebutkan didalam artikel tersebut sedangkan audiencenya adalah siapa saja yang membaca artikel tersebut. Sementara sumber dari artikel adalah siapa saja yang sudah memberikan sumbangan terhadap lahirnya artikel tersebut.

Willbur Scharmn menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing), Scharmn menguraikan dengan demikian “Komunikasi berasal dari bahasa latincommunis yang artinya umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonness) dengan seseorang yaitu kita berusaha berbagi informasi, ide dan sikap.

Dalam buku teori komunikasi massa yang ditulis oleh Wiryanto, terdapat beberapa rangkuman tentang komunikasi massa. Diantara adalah

Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang menggunakan alat alat yang kita kenal dengan nama media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film, dan televise komunikasi maya. Komunikasi massa juga sering disebut dengan komunikasi media massa.

Media massa memiliki kapasitas dapat melipat gandakan pesan pesan komunikasi dalam jumlah yang amat besar serta menyebarluaskan dalam waktu yang relative cepat kepada sejumlah audience.

Massa dalam komunikasi massa atau media diartikan sebagai sasaran sasaran media komunikasi massa atau yang terjangkau oleh media massa. Massa meliputi semua lapisan masyarakat yang tersebar dalam berbagai lokasi, tetapi dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan memperoleh pesan pesan yang sama.

Kehadiran komunikasi massa dalam masyarakat adalah mengembangkan fungsi fungsi selaku decoder, interpreter dan encoder atau fungsi fungsi the watcher, the forum dan the teacher.

Media massa adalah sarana utama untuk menyampaikan dan mendapatkan informasi. Peningkatan tingkat pendidikan tidak bisa lepas dari sumbangan media. Tetapi, hak public untuk mendapatkan informasi yang benar sering tidak dijamin dikarenakan adanya pengaruh dalam kepentingan kepentingan hal politik, ekonomi, dan budaya.

Bukan hanya public yang akan dirugikan tetapi kecenderungan yang juat dating dari tuntutan pasar telah mengubah secara mendasar system media. Sehingga pertimbangan pendidikan, pencerahan, analisis kritis dan hiburan yang sehat diabaikan demi mendapatkan sebuah keuntungan semata.

Dalam komunikasi massa terdapat beberapa unsur, sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga, atau  organisasi. Yang dimaksud lembaga atau organisasi adalah perusahaan surat kabar, radio, atau televisi Oleh karena itu, ia memiliki kelebihan dalam suara atau wibawa dibandingkan dengan berbicara tanpa fasilitas organisasi.

Organisasi memiliki rasio keluaran yang tunggu atas masukannya, oleh karena itu organisasi sanggup melakukan encode ribuan atau jutaan pesan pesan yang sama pada saat yang bersamaan. Jadi, pesan pesan komunikasi massa dapat diproduksi dalam jumlah yang sangat banyak.

Media yang mempunyai kemampuan menyalurkan adalah surat kabar, radio, film, televisi, dan internet. Peralatan mekanik digunakan untuk menyebarluaskan pesan secara cepat, luas dan langsung.


Perbedaan komunikasi massa dengan komunikasi pribadi terletak pada alat alat atau sasaran yang digunakan serta tujuan digunakan alat alat tersebut. Komunikasi dengan meggunakan media massa membawa berbagai konsekuensi.
Proses komunikasi dapat diartikan sebagai transfer informasi atau pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Dalam buku Pengantar Teori Manajemen Komunikasi, beberapa pakar mendefinisikan komunikasi sebagai berikut

1.      Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa kepada siapa dengan efek apa (Laswell).

2.      Komunikasi merupakan rangkaian proses pengalihan informasi dari satu orang kepada orang lain dengan maksud tertentu.

3.      Komunikasi adalah proses yang melibatkan seseorang untuk menggunakan tanda tanda (alamiah atau universal berupa symbol symbol berdasarkan perjanjian manusia)

4.      Komunikasi adalah proses dimana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulant biasanya dengan lambang lambang bahasa untuk mengubah tingkah laku orang lain ((Hovland)


5.      Komunikasi adalah penyebaran informasi ide ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain melalui symbol symbol (Theodorson dan Thedorson)

6.      Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi ide  dan sikap seseorang kepada orang lain (Edwin Emery)

7.      Komunikasi adalah proses social dalam arti pelemparan pesan/lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan (William Albig)

8.      Komunikasi adalah proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia (Delton E, Mc Farland)

9.      Komunikasi berarti suatu mekanisme suatu hubungan antar manusia yang dilakukan dengan mengartikan symbol symbol secara lisan dan membacanya melalui riang dan menyimpan dalam waktu (Charles H. Cooley)

10. Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut (A. Winnet)


Dalam komunikasi, kita membutuhkan sebuah proses. Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari menciptakan informasi sampai dengan dipahami oleh komunikan. Joseph De Vito (1996) mengemukakan komunikasi adalah transaksi. Dalam hal ini, komunikasi merupakan suatu proses dimana komponen saling terkait. Pelaku dalam komunikasi beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan dan keseluruhan.

            Dalam komunikasi, setiap elemen transaksi harus berkaitan dengan elemen lainnya. Artinya setiap elemen komunikasi saling bergantung satu dengan lainnya. Tidak pernah berdiri sendiri dan masing masing komponen elemen saling berkaitan dengan elemen lainnya.

            William G. Scott mengutip pendapat Babcock dalam Thoha (1977) mengatakan bahwa ada 5 faktor yang mempengaruhi komunikasi. Diantaranya adalah

1.      The act (perbuatan)
Pada umumnya lambang lambang tersebut dinyatakan dengan bahasa atau keadaan tertentu tanda tanda lainnya dapat juga dipergunakan.

2.      The scene (adegan)
Adegan merupakan salah satu factor dalam komunikasi menekankan hubungan dengan lingkungan komunikasi.

3.      The agent (pelaku)
Individu individu yang mengambil bagian dalam hubungan komunikasi dinamakan pelaku pelaku komunikasi.

4.      The Agency (perantara)
Alat alat yang dipergunakan dalam komunikasi dapat membangun terwujudnya perantara.

5.      The purpose (tujuan)
Menurut Grace dalam Thoha (1977) terdapat 4 macam tujuan. Yaitu :

1.      Tujuan fungsional adalah tujuan yang secara pokok bermanfaat untuk mencapai suatu tujuan
2.      Tujuan manipulasi adalah tujuan yang dimaksudkan untuk menggerakan orang orang yang mau menerima ide.
3.      Tujuan keindahan adalah tujuan yang dimaksudkan untuk menciptakan tujuan tujuan yang bersifat kreatif.
4.      Tujuan keyakinan adakah tujuan yang bermaksud untuk meyakinkan atau mengembangkan keyakinan orang orang.

Setiap aktivitas komunikasi pasti memiliki efek dalam komunikasi paradigmatic, disebutkan bahwa komunikasi merupakan sebuah pola yang meliputi sejumlah komponen serta memiliki dampak dampak tertentu.
Dalam tujuan berkomunikasi, tujuan utama adalah menghibur, memberikan informasi, dan mendidik. Dengan tujuan tersebut berdampak pada peningkatan pengetahuan, membangun kesadaran dan mengubah perilaku.

Dalam buku pengantar teori dan manajemen komunikasi, menurut Everett M. Rogers dan R. Agarwala dalam bukunya Communication in Organization sebagaimana dikutip oleh Drs. Onong U. Effendy, MA (1984) menyebut suatu system. Secara lengkap organisasi didefinisikan sebagai suatu system yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan dan pembagian tugas.

Dalam buku Penelitian komunikasi kualitatif, yang dibuat oleh penulis Pawito Ph.D. terdapat beberapa kesimpulan, yaitu

Bertolak dari hasil analisis serta telah dikemukakan maka beberapa kesimpulannya dapat ditarik, yaitu media massa memberikan kontribusi dalam proses pengembangan demokrasi di Indonesia selama periode pemilu 1999. Kontribusi tersebut meliputi penyebarluasan informasi beragam sudut pandang mengenai pemilu 1999. Dalam hal ini, televisi menjadi media massa yang relative lebih unggul dibandingkan dengan media massa lainnya.

Peran media massa yang tidak selalu bersifat deterministic tetapi bersifat interaksi dengan factor factor lain dalam masyarakat. Media massa sehubungan dengan perannya dalam pengembangan demokrasi terbukti berinteraksi dengan faktor lain terutama dengan partai politik.

Dalam komunikasi organisasi, terdapat beberapa kesimpulan  analisis, berikut adalah hasil kesimpulan yang terdapat pada kutipan buku pengantar teori dan manajemen komunikasi.

Komunikasi dalam organisasi khususnya mempunyai hubungan dengan satu atau lebih dimensi dimensi struktur organisasi. Komunikasi dengan luar organisasi adalah pertukaran pesan antara organisasi atau masuknya arus informasi dari luar (lingkungan ke dalam organisasi).

Analisis jaringan komunikasi memfokuskan perhatian secara sistematis pada hubungan hubungan antarunit unut analisis. Hubungan hubungan ini menyangkut hubungan keluar yaitu mengenai hubungan hubungan antar individu dan antar kelompok maupun hubungan antar anggota anggota suatu kelompok atau unit analisis.

Berbagai penelitian menunjukan bahwa para  anggota masyarakat tidak selalu menerima informasi melalui media massa, melainkan lebih sering menerima informasi melalui jaringan sosialnya.

Model komunikasi linear bergerak dari kiri ke kanan yang menganggap bahwa media adalah pasif tidak memadai untuk menggambarkan proses komunikasi. Komunikasi bukan sekedar suatu aksi reaksi. Tetapi merupakan suatu pertukaran transaksional antara dua individu atau lebih.


Komunikasi bukan sekedar proses pemindahan informasi, tetapi proses konvergensi dimana dua orang atau lebih berpartisipasi dalam bertukar informasi untuk mencapai suatu pengertian antara satu dengan yang lainnya ke suatu titik yang sama atau menuju satu sama lain.





Comments

Popular posts from this blog

Menentukan Pola Kalimat

Hubungan Manajemen dengan Organisasi

LAPORAN TAMAN KOTA BEKASI